Hukum dan Kriminal

Viral! Debt Collector Hadang Ibu dan Anak di Pasar Kemis, Warga Desak APH Bertindak Tegas

184
×

Viral! Debt Collector Hadang Ibu dan Anak di Pasar Kemis, Warga Desak APH Bertindak Tegas

Sebarkan artikel ini
Viral! Debt Collector Hadang Ibu dan Anak di Pasar Kemis, Warga Desak APH Bertindak Tegas

Kab.Tangerang ; Dikutip dari Analisasiber.com, Sebuah video berdurasi 1 menit 34 detik yang memperlihatkan aksi dugaan premanisme oleh sekelompok debt collector (matel) di wilayah Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, viral di media sosial dan memicu kemarahan publik. Video tersebut memperlihatkan seorang ibu yang tengah mengendarai sepeda motor bersama anak kecilnya dihentikan secara paksa oleh lima orang pria berpenampilan garang pada Jumat (11/7/2025).

Dalam rekaman video yang beredar luas, ibu tersebut tampak mengendarai motor jenis Honda Scoopy berwarna putih. Ia dicegat di tengah jalan oleh para matel yang langsung menginterogasinya. Terjadi adu mulut antara korban dan para penagih utang yang bersikeras menghentikan laju kendaraan sang ibu.

“Saya punya BPKB dan STNK lengkap! Saya sudah tiga kali dicegat matel! Silakan cek aplikasinya!” teriak ibu tersebut sambil merekam aksi para pria yang mengintimidasinya.

Situasi memanas ketika salah satu dari kelompok matel yang terekam berkulit hitam dan berperawakan kekar mengancam akan merusak ponsel si ibu karena tidak terima aksinya direkam.

Pihak keluarga korban, Roni, adik dari ibu pengendara motor tersebut, mengecam keras tindakan para matel yang dinilainya sewenang-wenang.

“Kejadiannya sore tadi. Adik saya bawa anak, surat-surat motor lengkap semua disimpan di rumah. Tapi masih saja diberhentikan, bahkan direkam dan malah diancam. Saya tidak terima dan akan melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib,” ungkap Roni dengan nada kesal.

Viralnya video ini memicu reaksi keras dari masyarakat. Warga mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) untuk segera bertindak tegas terhadap oknum matel atau debt collector yang menggunakan cara-cara intimidatif dan menyerupai aksi premanisme dalam menjalankan tugasnya.

“Sudah sangat meresahkan. Penagihan utang seharusnya dilakukan sesuai aturan hukum, bukan dengan ancaman dan pemaksaan di jalanan,” ujar salah satu warga Pasar Kemis di kolom komentar video yang viral di media sosial.

Hingga berita ini ditayangkan para pihak terkait belum berhasil dikonfirmasi untuk memberikan tanggapan