Daerah

Polres Serang Catat Panen Jagung 274 Ton, Lampaui Target Ketahanan Pangan Nasional

191
×

Polres Serang Catat Panen Jagung 274 Ton, Lampaui Target Ketahanan Pangan Nasional

Sebarkan artikel ini
Polres Serang Catat Panen Jagung 274 Ton, Lampaui Target Ketahanan Pangan Nasional

Kab.Serang ; Kepolisian Resor (Polres) Serang berhasil mencetak capaian gemilang dalam program ketahanan pangan nasional yang dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto. Pada kuartal III tahun 2025, hasil panen jagung yang diserap mencapai 274 ton, melampaui target 200 ton meski musim panen masih jauh dari selesai.

Polres Serang Catat Panen Jagung 274 Ton, Lampaui Target Ketahanan Pangan Nasional

Kapolres Serang, AKBP Condro Sasongko, mengungkapkan capaian tersebut saat mempersiapkan program Penanaman Jagung Serentak seluas 30 hektar di lima wilayah Polsek jajaran yang dijadwalkan berlangsung pekan depan, Jumat (3/10/2025).

Alhamdulillah, keberhasilan panen jagung yang melampaui target ini menjadi bukti komitmen Polres Serang bersama kelompok tani dalam mendukung program ketahanan pangan nasional secara berkesinambungan,” ujar Condro.

Serapan Panen dan Peran Stakeholder

Dari total panen, sebanyak 80,8 ton jagung diserap oleh Bulog Sub Divre Serang dengan harga Rp6.400 per kilogram. Jagung yang diserap telah memenuhi standar kualitas, yakni kadar air di bawah 14 persen serta kandungan Alpha Toxin di bawah 500.

Sementara itu, perusahaan swasta seperti PT Charoen Phokphan Indonesia dan PT Citra Mas menyerap sekitar 194 ton hasil panen.

Capaian ini menunjukkan keberhasilan kolaborasi antara Polres Serang dan petani lokal dalam meningkatkan produktivitas pertanian, khususnya komoditas jagung yang menjadi penopang utama ketahanan pangan di Kabupaten Serang,” tambah Condro.

Tantangan di Lapangan

Meski angka produksi menggembirakan, masih banyak kendala teknis yang dihadapi petani binaan. Minimnya peralatan modern seperti oven pengering, blower, dan mesin pemipil membuat petani harus menyewa dengan biaya tambahan sekitar Rp250 per kilogram.

Kondisi cuaca juga memberi tantangan tersendiri. Curah hujan tinggi dan angin kencang menyebabkan sebagian tanaman rusak sebelum panen, memaksa petani memanen lebih awal dengan kualitas menurun. Selain itu, sejumlah lahan masih tergenang air, sehingga siklus tanam berikutnya harus ditunda.

Risiko meningkatnya kadar jamur atau Alpha Toxin pada musim penghujan juga menjadi catatan penting dalam menjaga kualitas jagung,” tegas Condro.

Optimisme Berkelanjutan

Kendati demikian, semangat petani tetap tinggi. Dengan dukungan dari pemerintah daerah, Bulog, dan sektor swasta, Polres Serang optimistis hambatan teknis dapat segera diatasi.

Dengan capaian melampaui target sejak awal, kami yakin program ketahanan pangan ini bisa terus berkesinambungan dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” pungkas Condro.

Keberhasilan Polres Serang bukan hanya pencapaian angka produksi, tetapi juga representasi model sinergi antara aparat keamanan, petani, dan dunia usaha dalam membangun fondasi ketahanan pangan yang lebih kuat di tingkat lokal.