Kab.Tangerang ; Ramai disebut-sebut sosok ipul dari pihak CV.Graha Anugerah Sukses selaku pelaksana proyek pekerjaan pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kecamatan Gunung Kaler kabupaten Tangerang Provinsi Banten, dengan nilai Anggaran mencapai Hampir 2 Milyar, Volunter News.co.id berupaya melakukan Konfirmasi terkai Standard Operating Procedure (SOP) dalam proyek RTH tersebut yang di keluhkan dan diprotes oleh warga,Ormas,LSM dan Kepala Desa, namun ipul tidak memberikan tangapan alias bungkam.
Dimana SOP merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari proses pelaksana sebuah proyek kontruksi negara, yang mana SOP sangat membantu dan bermanfaat dalam pelaksanaan proyek konstruksi negara, diantaranya yakni Mengurangi kesalahan dan kelalaian, Membantu staf menjadi lebih mandiri, Meningkatkan akuntabilitas, Menciptakan ukuran standar kinerja, Menciptakan bahan-bahan training, Menunjukkan kinerja organisasi yang efisien dan dikelola dengan baik.
Untuk diketahui dalam pelaksanaan proyek RTH Kecamatan Gunung Kaler kabupaten Tangerang tersebut diduga tidak sesuai dengan SOP yang saat ini dikeluhkan dan diprotes oleh warga, Organisasi Kemasyarakatan (Ormas), Lembaga Swadaya Masyarkat (LSM) dan Kepala Desa Setempat, hal itu dikarenakan pada saat pekerjaan item gelar beton pihak pengawas baik dari pengawas Dinas terkait maupun Konsultan Pengawas tidak berada dilokasi kegiatan proyek, namun pekerjaan gelar beton tetap dilakukan oleh para pekerja proyek (21/11/2024)
Saat ini warga berharap kepada Pemerintahan Daerah (Pemda) Kabupaten Tangerang dalam hal ini Dinas Tata Ruang dan Bangunan (DTRB) Kabupaten Tangerang Selaku Penguna Anggaran (PA) agar dapat melakukan Pengawasan yang lebih pada proyek RTH Kecamatan Gunung Kaler tersebut
” Warga berharap kepada Dinas terkait agar lebih melakukan Pengawasan pada proyek RTH Kecamatan Gunung Kaler, sehingga pembangunan yang berkualitas dapat terwujud ” Ungkap Abdullah saat berdiskusi bersama warga Kecamatan Gunung Kaler Tangerang (22/11/2024)
Hingga berita ini ditayangkan pihak Kontraktor dan instansi terkait belum berhasil dikonfirmasi untuk memberikan tanggapan.
