Kab.Tangerang ; Suasana Kantor Inspektorat Kabupaten Tangerang siang itu terpantau kondusif meski dipenuhi massa aksi dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) 21 Augustus 2025. Tepat pukul 13.30 WIB, ratusan mahasiswa menggelar unjuk rasa menyuarakan aspirasi terkait pengawasan internal pemerintahan dan transparansi anggaran daerah.
Garis pengamanan tampak berdiri rapi. Sebanyak 68 personel gabungan Polresta Tangerang dan Polsek jajaran, ditambah unsur Satpol PP Kabupaten Tangerang, diterjunkan untuk memastikan aksi berjalan aman. Tugas pengamanan dipimpin langsung oleh AKP I Made Artana, S.H., M.H., Kapolsek Tigaraksa sekaligus Kapam Objek.
Sejumlah pejabat kepolisian hadir dalam pengamanan, di antaranya Kompol Raden Sofian, S.H., M.H. (Kasat Intelkam), AKP Sitta Mardogan Sagala, S.H. (Kasat Pamobvit), AKP H. Rawi (Wakapolsek Tigaraksa), serta jajaran perwira, bintara, hingga Polwan Polresta Tangerang. Kehadiran unsur lengkap ini menunjukkan keseriusan aparat dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Aksi Tertib, Pengamanan Humanis
Massa aksi menyampaikan orasi dengan damai, menyoroti pentingnya akuntabilitas dalam tata kelola pemerintahan daerah. Sementara itu, aparat kepolisian mengedepankan pendekatan persuasif, mengawal jalannya aksi tanpa menimbulkan gesekan.
Kapolsek Tigaraksa, AKP I Made Artana, menegaskan bahwa pengamanan dilakukan dengan prinsip humanis, sejalan dengan komitmen Polri untuk menjamin hak masyarakat dalam menyampaikan pendapat.
“Kami hadir bukan untuk membatasi, tetapi memastikan penyampaian pendapat berjalan aman, tertib, dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat lainnya,” ujarnya.
Selain pengamanan massa, polisi juga menata lalu lintas di sekitar Kantor Inspektorat agar aktivitas masyarakat tetap berjalan lancar.
Kondisi Kondusif Hingga Akhir
Hingga aksi berakhir, suasana tetap aman dan terkendali. Tidak ditemukan adanya tindakan anarkis maupun pelanggaran hukum. Massa HMI membubarkan diri secara tertib, menutup rangkaian kegiatan dengan damai.
Dengan pola pengamanan ini, Polresta Tangerang kembali menegaskan komitmennya: menjaga keseimbangan antara hak demokrasi warga untuk menyampaikan pendapat dan kewajiban negara dalam menciptakan rasa aman bagi seluruh masyarakat.
