Kab.Serang ; Pagi itu, Minggu (17/8/2025), lapangan bola Kampung Binuang Masigit tampak berbeda dari biasanya. Rumput hijau yang sehari-hari menjadi arena bermain anak-anak, kini dipenuhi barisan peserta upacara. Dari Aparatur Sipil Negara, anggota TNI-Polri, perangkat desa, hingga pelajar dengan seragam rapi, semuanya berdiri tegak menunggu detik-detik bersejarah: pengibaran Sang Saka Merah Putih.
Di tengah deretan peserta, terlihat wajah-wajah penuh haru dan bangga. Anak-anak sekolah menggenggam bendera kecil dengan semangat, sementara para orang tua menyaksikan dengan mata berbinar. Momen itu seolah menjadi pengikat yang menyatukan berbagai generasi dalam satu semangat: merayakan kemerdekaan bangsa.
Camat Binuang, Dulpakar, SE, berdiri di podium memimpin jalannya upacara. Dengan suara lantang, ia mengajak masyarakat untuk terus menjaga persatuan, sebagaimana para pahlawan dahulu berjuang merebut kemerdekaan. “Sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan, kita harus selalu menjaga persatuan dan kesatuan, serta bersama-sama meneruskan pembangunan untuk mewujudkan bangsa yang maju, adil, sejahtera, dan bermartabat,” pesannya.
Suasana mencapai puncaknya ketika pasukan Paskibraka melangkah mantap ke tengah lapangan. Dengan gerakan penuh disiplin, bendera Merah Putih perlahan dikibarkan ke angkasa. Seketika, seluruh peserta upacara serempak menyanyikan lagu kebangsaan. Suara yang bergema itu membuat bulu kuduk merinding, seolah menjadi penanda bahwa semangat kemerdekaan masih begitu hidup di hati masyarakat Binuang.
Bagi banyak warga, upacara ini bukan sekadar rutinitas tahunan. Ia adalah momen kebersamaan, tempat di mana rasa cinta tanah air kembali dipupuk, dan generasi muda belajar arti menghormati perjuangan. Di balik senyum dan semangat yang terpancar, tersimpan tekad bersama: menjaga persatuan dan membangun Indonesia yang lebih baik.
Di langit biru Binuang, Merah Putih berkibar gagah. Dan di hati warganya, semangat kemerdekaan terus menyala, tak pernah padam oleh waktu.