Nasional

Menuju Indonesia Digital 2045: Pemerintah Targetkan Jadi Pusat Inovasi Teknologi Asia Tenggara Berbasis Kearifan Lokal

206
×

Menuju Indonesia Digital 2045: Pemerintah Targetkan Jadi Pusat Inovasi Teknologi Asia Tenggara Berbasis Kearifan Lokal

Sebarkan artikel ini
Menuju Indonesia Digital 2045: Pemerintah Targetkan Jadi Pusat Inovasi Teknologi Asia Tenggara Berbasis Kearifan Lokal

Jakarta Selatan ; Pemerintah Indonesia menegaskan tekadnya untuk menjadi pusat inovasi teknologi digital terdepan di kawasan Asia Tenggara dengan membangun ekosistem digital yang berdaulat, inklusif, dan berpijak pada kearifan lokal.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Ismail, dalam forum digitalCIO Indonesia: Menjadikan Indonesia Silicon Valley Asia Tenggara, yang digelar di Jakarta Selatan, Selasa (15/7).

Dalam paparannya, Ismail menekankan bahwa Indonesia tidak akan meniru model Silicon Valley secara mentah, melainkan mengembangkan pendekatan khas Indonesia yang selaras dengan nilai-nilai lokal dan kebutuhan masyarakat.

“Ambisi menjadi Silicon Valley Asia Tenggara bukanlah untuk meniru, melainkan membangun model Indonesia yang unik dengan inovasi-inovasi yang inklusif, berlandaskan kearifan lokal, dan berorientasi pada nilai,” tegas Ismail.

Inisiatif ini, lanjutnya, merupakan bagian integral dari visi besar Presiden Prabowo Subianto menuju Indonesia Digital 2045. Transformasi digital, kata Ismail, bukan sekadar modernisasi layanan publik, namun misi strategis nasional untuk menciptakan kedaulatan teknologi, meningkatkan daya saing sumber daya manusia, serta membangun ketahanan sosial berbasis inovasi.

Empat pilar utama strategi digital nasional yakni infrastruktur digital, pemerintahan digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital menjadi fondasi utama dalam upaya membangun ekosistem teknologi yang kokoh dan kompetitif.

“Indonesia siap tampil sebagai pusat inovasi teknologi di Asia Tenggara. Karena Indonesia sudah siap. Misi ini sepenuhnya sejalan dengan visi nasional yang ditetapkan oleh Presiden Prabowo,” ujar Ismail.

Lebih lanjut, Ismail mengapresiasi kemajuan sejumlah startup lokal seperti Xendit, Ruangguru, Kata.ai, hingga KampungDigital, yang dinilai telah membawa dampak transformasional terhadap kehidupan masyarakat di berbagai daerah.

“Mereka telah mengubah lanskap digital, bukan hanya demi produktivitas, tetapi juga pendidikan, martabat, dan ketahanan sosial,” jelasnya.

Sebagai bentuk komitmen konkret, Kementerian Komdigi terus mendorong lahirnya regulasi yang adaptif, pengembangan talenta digital secara merata, penguatan sistem keamanan siber, serta tata kelola kecerdasan buatan (AI) yang etis.

“Komdigi percaya bahwa pemerintah harus menjadi platform yang memfasilitasi, bukan menghambat. Itu berarti berinovasi bersama startup, membangun regulasi yang adaptif, dan membuka ekosistem digital yang mencerminkan nilai bersama,” imbuhnya.

Melalui sinergi lintas sektor, pemerintah optimistis bahwa transformasi digital akan menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi menuju Indonesia Emas 2045, menjadikan Indonesia tidak sekadar sebagai pengguna teknologi, namun sebagai produsen inovasi global yang diperhitungkan.