Banten,- Sebut saja Melati (55) (bukan nama sebenarnya) warga Kabupaten Tangerang Provinsi Banten, yang diduga menjadi korban bujuk rayu sindikat jaringan Tindak Pindana Perdagangan Orang (TPPO), melalui komunikasi via telepon kepada Volunteer New.co.id menceritakan bahwa dirinya merasa tertipu dan terjebak dengan bujuk rayu dan iming-iming calo sponsor Agensi yang telah menempatkan atau mempekerjakan dirinya menjadi Pembantu rumah tangga (PRT) di Kota Najran kawasan Timur Tengah Arab saudi, melati mengaku bahwa dirinya baru pertama kali diberangkatkan dan dipekerjakan menjadi PRT di Arab Saudi, dan mengalami nasib yang terbilang kurang beruntung dimana dirinya harus bekerja selama 18 jam
” Saya tidak tahu bahwa bekerja menjadi pembantu rumah tangga di Arab Saudi kerjanya terbilang tidak ada istirahat hampir 18 jam saya bekerja setiap hari di rumah majikan, saya tidak kuat dan ingin pulang karena saya tidak tahu akan di pekerjakan seperti ini” Keluhnya
Melati pun menceritakan bahwa hampir setiap hari dirinya meneteskan air mata berharap bisa pulang ke Tanah Air tercinta Republik Indonesia dan bisa berkumpul kembali dengan keluarga, namun apa daya upaya yang dilakukan oleh keluarga melati ketika menyampaikan keluhan dan jeritan yang di alami melati di tempat bekerjanya kepada Sponsor atau agensi tidak pernah ditanggapi, bahkan sebaliknya apabila keluarga melati meminta pertanggung jawaban pihak sponsor, bukannya melati dipulangkan ke Indonesia malah melati dicaci maki, di ancam dan di siksa secara verbal oleh pihak Sponsor atau agensi dan majikan melati, kini melati hanya bisa pasrah sambil berdoa kepada Allah Tuhan yang Maha kuasa dan berharap ada bantuan pertolongan dari Pemerintah Republik Indonesia agar dirinya bisa dipulangkan dan terlepas dari derita yang saat ini di alami.
” Semoga doa dan harapan saya didengar sehingga pemerintah dapat membantu dan memulangkan saya ke kampung halaman saya Negara Indonesia ” Tuturnya sambil menangis.












