Hukum dan Kriminal

Jerat Facebook di Balik Mimpi TKW : Satgas TPPO Banten Bongkar Modus Baru Perdagangan Orang

89
×

Jerat Facebook di Balik Mimpi TKW : Satgas TPPO Banten Bongkar Modus Baru Perdagangan Orang

Sebarkan artikel ini
Jerat Facebook di Balik Mimpi TKW : Satgas TPPO Banten Bongkar Modus Baru Perdagangan Orang

Banten ; Suatu hari inisial S, seorang perempuan muda dengan mata penuh harapan, menyimpan tiket perjalanan yang tak pernah jadi nyata. Ia membayangkan gaji besar, pekerjaan tetap di luar negeri, dan perubahan hidup bagi keluarganya. Namun, sebelum sempat menjejakkan kaki ke pesawat, ia dan dua perempuan lain dihentikan langkahnya oleh aparat kepolisian. Bukan untuk ditahan, melainkan untuk diselamatkan.

Jerat Facebook di Balik Mimpi TKW : Satgas TPPO Banten Bongkar Modus Baru Perdagangan Orang

Awal Jejak Digital

Kisah ini berawal dari sebuah iklan di Facebook. S menggulir layar ponselnya ketika sebuah tawaran pekerjaan muncul,

Lowongan pengasuh lansia di Malaysia, gaji tinggi, fasilitas lengkap.” Tanpa pikir panjang, ia menghubungi akun yang mencantumkan nomor kontak. Dalam hitungan hari, komunikasi berpindah ke WhatsApp.

“Awalnya saya kira resmi, soalnya bahasanya meyakinkan sekali,” ujar S kepada penyidik. Ia bahkan sempat menerima janji bahwa dokumen perjalanan akan diurus sepenuhnya oleh agen perekrut.

Namun, di balik layar ponselnya, jaringan perdagangan orang tengah merangkai jebakan. Modus rekrutmen via media sosial kini jadi pola baru yang menandingi cara lama, bujuk rayu langsung di desa-desa.

Operasi Pencegahan

Informasi mencurigakan itu lebih dulu sampai ke Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Jawa Tengah. Dari sana, sinyal bahaya dikirim ke Polda Banten. Subdit IV Renakta Ditreskrimum langsung bergerak.

“Begitu dapat laporan, kami tindak cepat. Tiga calon TKW berhasil dicegah sebelum diberangkatkan ke Riau untuk kemudian disalurkan ke Malaysia,” kata Kasubdit IV Renakta, Kompol Irene Missy.

Bagi aparat, keberhasilan ini bukan sekadar menggagalkan keberangkatan ilegal. Ia adalah bukti nyata bagaimana praktik TPPO kini kian lihai, memanfaatkan ruang digital untuk mencari korban.

Mimpi yang Diperdagangkan

Para calon TKW ini memiliki kesamaan: impian akan kehidupan lebih baik. Bekerja di luar negeri dianggap jalan pintas untuk lepas dari jeratan ekonomi. Namun, di balik janji gaji besar, ancaman perbudakan modern menanti.

Berdasarkan catatan BP3MI, ratusan kasus serupa muncul tiap tahun. Banyak pekerja migran ilegal yang akhirnya kehilangan hak hukum, gaji, bahkan kebebasan. Sebagian terjebak sebagai pekerja tanpa upah, sebagian lain jadi korban kekerasan.

“Modus TPPO terus berubah, tapi yang jadi korban tetap kelompok rentan, perempuan muda dengan keterbatasan informasi,” jelas Irene.

Peringatan Keras

Kasus ini menjadi alarm bahwa perlindungan pekerja migran tak hanya soal aturan di pintu keberangkatan, melainkan juga literasi digital. Di era media sosial, rayuan maut bisa hadir dalam bentuk iklan kerja daring yang tampak sahih.

Kompol Irene mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah tergiur janji manis.

“Kalau ada tawaran kerja ke luar negeri, pastikan melalui Dinas Tenaga Kerja setempat. Jangan percaya agen tak jelas, apalagi yang merekrut lewat Facebook,” katanya.

Penutup: Mimpi yang Diselamatkan

S kini kembali ke rumahnya. Ia masih membawa mimpi untuk memperbaiki hidup, tapi dengan kesadaran baru, mimpi bisa jadi jebakan jika tidak dilalui jalan resmi. Bagi Satgas Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Banten, menyelamatkan tiga calon TKW ini hanyalah satu fragmen kecil dari perang panjang melawan perdagangan orang.

Di balik operasi itu, tersimpan pertanyaan besar, berapa banyak perempuan lain yang tak sempat diselamatkan, dan sudah terjebak di negeri asing?

Apresiasi Relawan Kemanusian RKPPO Indonesia

Syamsul B, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Relawan Kemanusian Perlindungan Korban Perdagangan Orang (RKPPO) Indonesia mengapresiasi atas kinerja dan keberhasilan Tim Satgas TPPO Banten dalam mengungkap dan menyelematkan anak bangsa yang diduga terjerat menjadi korban Perdagangan orang dengan modus menjadi tenaga kerja ke Luar Negeri

“Kami sangat mengapresiasi atas kinerja dan keberhasilan Tim Satgas TPPO Banten dalam mengungkap dan menyelamatkan anak bangsa atau warga indonesia yang diduga menjadi korban Perdagangan orang dengan modus rekrutmen tenaga kerja ke luar negeri” Ungkapnya