Kab.Serang : Tangis Sartinah (75) ibunda Almarhumah Fadilah binti Patani (49) Tenaga Kerja Wanita (TKW) warga Kampung Bendung Kadikaran RT.08/03 Desa Carenang Kecamatan Carenang Kabupaten Serang Provinsi Banten, pecah saat menceritakan kabar meninggal anaknya yang menjadi pekerja migran Indonesia (PMI)/TKW di Riyad Arab Saudi
Kepada Volunteer news.co.id Sartinah mengaku tak kuasa saat mendapat kabar meninggalnya Fadilah. Almarhumah Fadilah diketahui harus menanggung heban hidup suami, pendidikan anaknya dan orang tua nya dengan menjadi TKW.

Kebutuhan hidup yang tidak sedikit itu membuatnya harus bekerja menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT) di Riyad Arab Saudi hingga akhirnya dikabarkan meninggal dunia pada bulan November 2024 lalu.

Masih dikisahkan Sartinah, dimana Fadilah tidak pernah mengeluhkan tentang kondisi kesehatannya saat berada di Riyad Arab Saudi, namun, tak berselang lama kabar duka justru diterima keluarga.
“Mendegar kabar meninggalnya Fadilah katanya karena terjatuh dikamar mandi dari Isroni suami sirinya fadilah seakan tak percaya, sedih dan kaget badan terasa lemas ” Ucap Sartinah ibunda Fadilah sambil mengusap air matanya
Dalam upaya mendapatkan informasi atas dugaan misteri kabar kematian Fadilah Volunteer news.co.id melakukan konfirmasi kepada pihak Perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Wilayah Riyad Arab Saudi terkait kejelasan meninggalnya Fadilah binti Patani PMI/TKW yang bekerja di Sektor informal di Wilayah Riyad Arab Saudi, dimana menurut pihak KBRI Riyad Arab Saudi menyampaikan bahwa melalui bagian kematian, perkara atau kasus terkait meninggalnya Fadilah binti Patani untuk Berita Fax (Brafaks) nya sudah dikirimkan ke Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia (RI)
” Kasus Fadilah binti Patani sudah kita jawab dan kirim brafaks nya ke Kemenlu RI ” Ungkap pihak KBRI Riyad Arab Saudi (26/01/2025)
Hingga berita ini ditayangkan Volunteer news.co id masih berupaya mengkofirmasi para pihak, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia dan Instansi terkait untuk menberikan tanggapan.












