Kab.Tangerang ; Sore itu, langit Kecamatan Kronjo seakan tahu bahwa sebuah drama besar akan terjadi. Di stadion mini Pangeran Jaga Lautan, Kamis (21/8/2025), ribuan pasang mata terpaku pada lapangan hijau yang menjadi saksi duel sengit babak 16 besar Turnamen Linda Cup 2025. Sorak-sorai suporter menggema, bendera berkibar, dan genderang terus dipukul, menciptakan atmosfer seolah sebuah laga final.
Di atas lapangan, Oldstar Kronjo dan Perscia Kresek sama-sama menampilkan wajah serius penuh determinasi. Kick-off baru saja dimulai, namun denyut adrenalin langsung terasa. Oldstar Kronjo, dengan semangat tuan rumah, tampil agresif. Berkali-kali mereka menggempur lini pertahanan Perscia Kresek, mencoba membuka celah untuk mencetak gol cepat. Namun, setiap peluang seakan selalu kandas di kaki bek tangguh atau dalam pelukan sang penjaga gawang.

Tak mau hanya bertahan, Perscia Kresek pelan-pelan keluar dari tekanan. Satu nama yang mencuri perhatian penonton adalah Ikhsan Bocil kapten Kesebelasan tim Percia Kresek yang berkali-kali membuat barisan belakang Oldstar Kronjo kelabakan. Beberapa peluang emas tercipta, membuat sorakan dari pendukung Kresek semakin lantang, seakan ikut mendorong bola agar masuk ke gawang, namun, hingga 45 menit pertama usai, papan skor tetap menunjukkan angka kembar: 0-0.
Babak kedua tak banyak berubah. Tempo permainan tetap tinggi, dengan saling menyerang di kedua tim, diwarnai benturan fisik yang membuat penonton kerap menahan napas. Kedua tim bermain seolah tak mengenal kata lelah. Namun, dewi fortuna sepertinya masih enggan berpihak. Hingga peluit panjang ditiup wasit, skor tetap tak berubah skor 0-0
Laga pun berlanjut ke fase paling menegangkan dalam sepak bola, adu penalti. Stadion mini Pangeran Jaga Lautan mendadak senyap sesaat sebelum tendangan pertama dilakukan. Semua mata tertuju ke titik putih.
Drama pun bergulir. Tendangan demi tendangan dieksekusi dengan presisi, beberapa masuk mulus, beberapa ditepis gemilang. Detak jantung penonton seakan menyatu dengan langkah para penendang. Hingga akhirnya, nasib berkata lain untuk Oldstar Kronjo. Perscia Kresek berhasil menutup adu penalti dengan skor tipis 3-2.
Sorak sorai pun meledak dari kubu pendukung Kresek. Para pemain saling berpelukan, sebagian bahkan meneteskan air mata haru. Bagi mereka, kemenangan ini bukan sekadar tiket menuju babak 8 besar Linda Cup 2025, melainkan simbol keberanian dan kekompakan tim Percia Kresek yang mampu menghadapi tekanan besar.
Sementara itu, wajah-wajah kecewa dari kubu Oldstar Kronjo jadi pemandangan lain yang menyayat hati. Mereka sudah berjuang hingga titik akhir, namun keberuntungan tak berpihak. Suporter setia tetap memberikan tepuk tangan panjang, tanda apresiasi atas perjuangan tanpa henti.
Saidul Milad Kepala Desa (Kades) Kresek yang juga Pembina tim Percia Kresek menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas kemenangan tim Percia Kresek
” Kami mengapresiasi atas kekompakan dan kemenangan tim Percia Kresek di Linda Cup 2025, dengan kemenangan ini akan kami jadikan motivasi untuk lebih semangat, dan insyaAllah kami yakin Percia Kresek akan jadi Juara, terima kasih kepada semua pihak atas dukungannya “ucapnya kepada Volunteer news.co.id (21/08/2025)
Di penghujung sore, ketika tribun mulai lengang, gema sorak masih terasa membekas. Pertandingan ini akan selalu dikenang bukan hanya karena skor akhir, melainkan karena drama, emosi, dan semangat juang yang ditampilkan. Linda Cup 2025 baru memasuki fase awal, namun sudah melahirkan cerita besar: tentang Perscia Kresek yang menolak menyerah, dan tentang Oldstar Kronjo yang pulang dengan kepala tegak.